Pertanyaan:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Ana Ingin bertanya, ana tinggal di daerah yang sedang melaksanakan Ujian CPNS. Nah karena banyak peserta CPNS yg sholat di masjid dekat rumah ana, jadi Air nya Habis. Apakah ana harus Tayamum atau gimana ?, Sedangkan setau ana hukum tayamum itu kalau sama sekali tidak ada air.
Jawaban:
و عليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Tayamum adalah pengganti wudhu atau mandi (junub, pent), ketika tidak ada air atau uzur dalam menggunakannya. (Shahih Fiqih Sunnah 1/189)
Tayamum telah di syariatkan dalam islam:
1. Dalil dari Al Qur’an
Allah ta’la berfirman :
فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا
Lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih) (Qs. al Maidah: 6)
Allah ta’la juga berfirman :
وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ ۗ
Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan (Jima’), kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. (Qs.an Nisaa’: 34)
2. Dalil dari Sunnah Nabi shalallahu a’laihi wa Sallam.
Dari Imran bin Hushain Al Khaza’i, ia berkata :
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى رَجُلًا مُعْتَزِلًا لَمْ يُصَلِّ فِي الْقَوْمِ فَقَالَ يَا فُلَانُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تُصَلِّيَ فِي الْقَوْمِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَصَابَتْنِي جَنَابَةٌ وَلَا مَاءَ قَالَ عَلَيْكَ بِالصَّعِيدِ فَإِنَّهُ يَكْفِيكَ
bahwa Rasulullah ﷺ melihat seorang menyendiri dan tidak ikut shalat bersama orang banyak, beliau lalu bertanya: “Wahai fulan, apa yang menghalangi kamu untuk shalat bersama orang-orang?” Maka orang itu menjawab: “Wahai Rasulullah, aku mengalami junub dan tidak ada air.” Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Wajib bagi kamu menggunakan tanah dan itu sudah cukup buatmu.” (HR. Bukhari 348)
3. Ijma’
Berkata ibnu Qudamah di dalam kitab al- Mughni(1/138):
Adapun Ijma’ ,seluruh umat ini telah sepakat diperbolehkannya Tayammum secara umum. (Shahih Fiqih Sunnah 1/188 -189)
Tayamum boleh di lakukan dalam Dua Kondisi:
1. Ketika tidak air, baik ketika safar atau mukim
2. Ketika berhalangan, tidak mampu menggunakan air (seperti sakit atau yang lainnya, pent). (Shahih Fiqih Sunnah 1/190)
Kesimpulan
Kalau anda benar- benar tidak mendapatkan air maka anda boleh bertayamum.
Allahu ‘alam.
Dijawab oleh
Ust.Abu Yusuf Dzulfadhli M,BA.
0 Komentar