Mengkaji Perayaan Hari Valentine

Sunnah-Sunnah Setelah Selesai Akad Nikah

19th September 2017
admin

Pertanyaan :

Sunnah apa saja yang dianjurkan setelah akad nikah?

Jawaban :

Setelah akad nikah ada beberapa sunnah-sunnah yang dianjurkan kepada pengantin pasutri (pasangan suami istri), yaitu :

1. Mengadakan Walimahan (Pesta Pernikahan)

Bagi pasangan pengantin ketika akan mengadakan walimahan (pesta pernikahan) tidak harus mewah ataupun membuang harta secara boros, nabi ﷺ pernah menyatakan kepada salah seorang sahabat agar mengadakan walimahan walaupun dengan seekor kambing, dalilnya
dari Anas radhiallahu ‘anhu berkata;

قَدِمَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ الْمَدِينَةَ فَآخَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ سَعْدِ بْنِ الرَّبِيعِ الْأَنْصَارِيِّ فَعَرَضَ عَلَيْهِ أَنْ يُنَاصِفَهُ أَهْلَهُ وَمَالَهُ فَقَالَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بَارَكَ اللَّهُ لَكَ فِي أَهْلِكَ وَمَالِكَ دُلَّنِي عَلَى السُّوقِ فَرَبِحَ شَيْئًا مِنْ أَقِطٍ وَسَمْنٍ فَرَآهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ أَيَّامٍ وَعَلَيْهِ وَضَرٌ مِنْ صُفْرَةٍ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَهْيَمْ يَا عَبْدَ الرَّحْمَنِ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ تَزَوَّجْتُ امْرَأَةً مِنْ الْأَنْصَارِ قَالَ فَمَا سُقْتَ فِيهَا فَقَالَ وَزْنَ نَوَاةٍ مِنْ ذَهَبٍ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْلِمْ وَلَوْ بِشَاةٍ

“Ketika Abdurrahman bin ‘Auf tiba di Madinah, Nabi ﷺ mempersaudarakan dia dengan Sa’ad bin Ar Rabi’ Al Anshari, lalu Sa’ad menawarkan membagi dua diantara dua istri dan hartanya. Lantas Abdurrahman bin ‘Auf berkata; “Semoga Allah memberkahimu pada keluarga dan hartamu. Beritahukanlah pasarnya kepadaku.”Lalu dia berjualan dan mendapat keuntungan dari berdagang minyak samin dan keju. Setelah beberapa hari, Nabi ﷺ melihatnya dalam keadaan mengenakan baju dan wewangian. Maka Nabi ﷺ bertanya kepadanya: “Bagaimana keadaanmu, wahai ‘Abdurrahman?” Abdurrahman menjawab; “Aku telah menikah dengan seorang wanita Anshar.” Beliau bertanya lagi: “Berapa jumlah mahar yang kamu berikan padanya?” Abdurrahman menjawab; “Perhiasan seberat biji emas atau sebiji emas.” Lalu beliau bersabda: “Adakanlah walimah (resepsi) sekalipun hanya dengan seekor kambing.” ( HR.Bukhari 3937,Tirmizdi 1933 Nasai’3388)

2. Melayani Para Tamu Undangan

Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu anhu ia berkata;

دَعَا أَبُو أُسَيْدٍ السَّاعِدِيُّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي عُرْسِهِ وَكَانَتْ امْرَأَتُهُ يَوْمَئِذٍ خَادِمَهُمْ وَهِيَ الْعَرُوسُ قَالَ سَهْلٌ تَدْرُونَ مَا سَقَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْقَعَتْ لَهُ تَمَرَاتٍ مِنْ اللَّيْلِ فَلَمَّا أَكَلَ سَقَتْهُ إِيَّاهُ

Abu Sa’id As Sa’idi mengundang Rasulullah ﷺ dalam pesta walimahannya. Saat itu, isterinya adalah yang melayani mereka, padahal ia adalah pengantin wanita. Sahl bertkata, “Tahukah kalian minuman apa yang ia suguhkan kepada Rasulullah ﷺ? Wanita itu menyediakan kurma yang telah direndam semalaman dan ketika beliau makan, maka wanita itu pun menyuguhkan air pada beliau.” (HR.Bukhari, 5176, Muslim 2006, Ibnu Majat 1912).

Didalam shahih Fiqih sunnah 3/184, dinyatakan : Praktek ini boleh di lakukan jika aman dari fitnah ( yang mungkin akan timbul ), Allahu ‘alam.

3. Menyambut Malam Pertama

Hendaknya kedua pengantin pria dan wanita, bersiap – siap menyambut malam pertama dengan mengetahui adab-adabnya.

4. Bersikap Lembut Terhadap Pengantin Wanita Dengan Menyuguhkan Minuman Atau Manisan

Dari Asma binti Yazid radhiallahu ‘anha ia berkata :

إِنِّي قَيَّنْتُ عَائِشَةَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ جِئْتُهُ فَدَعَوْتُهُ لِجِلْوَتِهَا فَجَاءَ فَجَلَسَ إِلَى جَنْبِهَا فَأُتِيَ بِعُسِّ لَبَنٍ فَشَرِبَ ثُمَّ نَاوَلَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَخَفَضَتْ رَأْسَهَا وَاسْتَحْيَا قَالَتْ أَسْمَاءُ فَانْتَهَرْتُهَا وَقُلْتُ لَهَا خُذِي مِنْ يَدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ فَأَخَذَتْ فَشَرِبَتْ شَيْئًا
“Aku pernah merias ‘Aisyah untuk Rasulullah ﷺ, kemudian aku mendatanginya dan memberikan apa yang dia minta. Tiba-tiba Nabi ﷺ datang dan duduk di sampingnya, lalu beliau diberi semangkuk susu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pun meminumnya dan memberikan (sisanya) kepada ‘Aisyah. ‘Aisyah pun malu sambil menundukkan kepala.” Asma’ berkata, “Lantas aku menghardiknya, aku berkata kepadanya, “Ambillah dari tangan Rasulullah ﷺ.” Asma’ melanjutkan, “Aisyah kemudian mengambil dan meminumnya. (HR.Ahmad, 26309)

5. Meletakkan Tangan Diatas Kepala dan Mendo’akannya

Dari Nabi ﷺ, beliau bersabda:

إِذَا تَزَوَّجَ أَحَدُكُمْ امْرَأَةً أَوْ اشْتَرَى خَادِمًا فَلْيَقُلْ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَمِنْ شَرِّ مَا جَبَلْتَهَا

“Apabila salah seorang diantara kalian menikah atau membeli budak maka hendaknya ia mengucapkan; ALLAAHUMMA INNII AS`ALUKA KHAIRAHAA WA KHAIRA MAA JABALTAHAA ‘ALAIHI WA A’UUDZU BIKA MIN SYARRIHAA WA SYARRI MAA JABALTAHAA ‘ALAIH (Ya Allah, aku memohon kepadaMu kebaikannya dan kebaikan sesuatu yang Engkau ciptakan dia padanya, dan aku berlindung kepadaMu dari keburukannya dan keburukan sesuatu yang Engkau ciptakan dia padanya). (HR.Abu Daud 2160)

6. Bersiwak

Dari al-Miqdam bin Syuraih dari bapaknya dia berkata,

سَأَلْتُ عَائِشَةَ قُلْتُ بِأَيِّ شَيْءٍ كَانَ يَبْدَأُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ بَيْتَهُ قَالَتْ بِالسِّوَاكِ

“Saya bertanya kepada Aisyah, aku bertanya, ‘Dengan tindakan apa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memulai apabila masuk ke rumahnya? ‘ Dia menjawab, ‘Dengan bersiwak’.” ( HR.Muslim,253).

7. Mengajak Istri Shalat Dua Raka’at

Dari Abu Sa’id budak dari abu Usaid, dia berkata :

” تزوجت وأنا مملوك فدعوت نفرا من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم فيهم ابن مسعود وأبو ذر وحذيفة . قال : وعلموني فقالوا : ” إذا دخل عليك أهلك فصل ركعتين ثم سل الله من خير ما دخل عليك وتعوذ به من شره ، ثم شأنك وشأن أهلك ” .

Aku menikah pada saat aku berstatus budak, lalu aku mengundang beberapa sahabat Nabi shalallahu a’laihi wa sallam diantaranya abdullah bin mas’ud, Abu Dzar dan Hudzaifah .
Abu said melanjutkan, dia berkata:
Mereka lantas mengajariku dan berkata :
Apabila istrimu datang kepadamu, shalatlah dua rakaa’at mintalah kepada Allah yang terbaik dari sesuatu yang masuk kepadamu dan berlindunglah kepada-Nya dari keburukannya, kemudian terserah kamu dan istrimu (HR.Ibnu abi syaibah di dalam Mushannaf 3/401), Abdurrazzak di dalam Mushannaf dengan sanad yang shahih, lihat juga Adabuz Zifaf oleh Syaikh al albani).

8. Membaca Do’a Ketika Akan Berhubungan Suami Istri

Diantara hal yang paling penting yang harus diketahui seorang pengantin yg hendak ingin berhubungan intim dengan pasangannya, adalah membaca do’a ketika akan berhubungan intim

Dari Ibnu ‘Abbas radliallahu ‘anhuma dari Nabi ﷺ bersabda:

أَمَا إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا أَتَى أَهْلَهُ وَقَالَ بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبْ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا فَرُزِقَا وَلَدًا لَمْ يَضُرَّهُ الشَّيْطَانُ

“Seseorang dari kalian apabila mendatangi istrinya (untuk berjima’) kemudian membaca do’a; Allahumma jannibnasy syaithaana wa jannibisy syaithaana maa razaqtanaa” (Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah pula dari anak yang kelak Engkau karuniakan kepada kami), kemudian bila keduanya dikaruniai anak maka setan tidak akan dapat mencelakakan anak itu”. (HR.Bukhari 3271).

Demikianlah beberapa sunnah- sunnah setelah akad pernikahan.

Allahu ‘alam.

Dijawab oleh

Ustadz Dzulfadhli M,BA.

Referensi :

  1. Adabuz Zifaf (92-94)oleh Syaikh Al Albani
  2. Shahih Fiqih Sunnah (3/184-185)
  3. https://islamqa.info/ar/154021

Penulis