بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Materi: Muqaddimah Kitab #2
Kitab: مِنْ وَصَايَا السَّلَفِ لِلشَّبَابْ
Disusun Oleh: Syaikh Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdul Muhsin al-Badr -hafizhahullah-
Pemateri: Ustadz Ali Nur, Lc. -hafizhahullah-
~~~
Jagalah 5 hal sebelum 5 hal:
1. Masa mudamu sebelum masa tuamu,
2. Masa sehatmu sebelum masa sakitmu,
3. Masa kayamu sebelum masa miskinmu,
4. Masa lapangmu sebelum masa sibukmu,
5. Masa hidupmu sebelum masa matimu
Fase muda itu masuk pada keumuman “masa hidupmu sebelum masa matimu“, disini menunjukkan pentingnya masa muda karena Rasulullah menyebutkannya secara khusus.
Ibadahnya anak muda lebih besar pahalanya dibandingkan orang tua. Apabila anak muda tersebut giat beribadah di waktu muda lalu menurun ketika tua maka nilai ibadah yang menurun ini sama seperti nilai ibadahnya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidaklah akan beranjak kaki anak adam pada hari kiamat dari sisi Rabb-nya sampai ia ditanya tentang 5 hal:
1. Tentang usianya untuk apa ia habiskan,
2. Tentang masa mudanya untuk apa ia pergunakan,
3. Tentang hartanya, darimana dia mendapatkannya,
4. Dan untuk apa dia habiskan,
5. Tentang apa yang ia amalkan dengan ilmunya.
Seseorang akan ditanya pada hari kiamat mengenai hidupnya dengan 2 pertanyaan:
1. Tentang kehidupannya dari awal (kelahiran) sampai akhir (kematian)
2. Tentang masa mudanya secara khusus.
Para pemuda harus memperhatikan pentingnya masa muda ini dan selalu mengingat bahwa Rabb-nya akan menanyakan hal ini pada hari kiamat kelak. Ditambah lagi bahwa ia akan ditanya tentang amalnya diseluruh rentang usianya, termasuk masa mudanya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewasiatkan kepada para ulama agar memberikan perhatian khusus terhadap pendidikan, dakwah, dan pengajaran bagi para pemuda. Karena para pemuda butuh perhatian khusus, kelembutan, dan dimotivasi untuk mencintai kebaikan dan pelaku-pelaku kebaikan. Jangan sampai direnggut oleh para pelaku kebatilan dan pelaku dosa.
Rasa ingin tau pemuda itu lebih kuat daripada orangtua. Oleh karena itu, para pemuda perlu diarahkan kepada agama.
Para sahabat sangat semangat untuk mewujudkan makna yang agung ini sebagaimana riwayat dari Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu ‘anhu ketika beliau melihat anak muda, maka beliau berkata,
“Selamat datang wahai “wasiat” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam! Sungguh Rasulullah telah mewasiatkan kepada kami untuk melapangkan majelis bagi kalian dan memahamkan kalian hadits. Karena sesungguhnya kalian ini adalah penerus kami dan ahli hadits setelah kami.”
Terkadang beliau menyambut para pemuda dengan mengatakan,
“Wahai putera saudaraku, apabila kamu ragu tentang suatu hal, maka tanyakanlah kepadaku sampai kamu menjadi yakin. Karena sesungguhnya jika kamu beranjak pergi di atas keyakinan, maka itu lebih aku senangi daripada kamu pergi namun dalam keadaan diatas keraguan.”
‘Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu, apabila beliau melihat pemuda yang menuntut ilmu, maka beliau mengatakan,
“Selamat datang wahai mata air hikmah dan pelita kegelapan. Yang berpakaian baju sederhana, yang bersih hatinya, yang menerangi rumah dan kebanggaan bagi setiap kabilahnya.”
Wasiat para salaf bagi pemuda dan perhatian mereka terhadap masa muda ini sangat banyak. Oleh karena itu di buku ini, penulis memilih sejumlah wasiat di antara sekian banyak wasiat untuk para pemuda disertai dengan sedikit komentar di tiap wasiat tersebut.
Bersambung…
0 Komentar