Diantara salah satu praktek jual beli yang dilarang adalah pada waktu azan shalat jum’at.
Allah ta’la berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Q.S. Al-Jum’ah : 9)
Pada Firman Allah ta’la :
وذَرُوْا البَيْعَ
“Tinggalkan jual beli.” (Q.S. Al-Jum’ah : 9)
Berkata Imam Ibnu Katsir rahimahullah:
“Yakni Bersegerahlah untuk mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, apabila telah diserukan untuk shalat.”
Oleh karena itu telah sepakat para ulama -semoga Allah meridhai mereka- bahwa Haramnya jual beli setelah azan yang kedua.
Tetapi mereka berselisih pendapat mengenai jual beli muatah (bayar dan terima tanpa ijab kabul) ada dua pendapat mengenai hal ini, tetapi menurut lahiriyah ayat hal itu tidak sah juga, sebagaimana di jelaskan pada tempatnya, Allahu A’lam.
(Tafsir Al- Qur’anul Al Azhim, 8/78,cet.Dâr Ibnu Jauzi).
Berkata Syaikh Abdurrahman as Sa’di rahimahullah:
“Tinggalkan Jual beli, apabila diseru untuk shalat berangkatlah kalian menujunya”
( Taisir Karimurrahman Fii Tafsîr Kalâmil Mannan, hal 1017).
Kesimpulan
Diharamkan jual beli pada azan yang kedua pada hari jum’at. Hendaknya seorang muslim bersegera menuju shalat dan tinggalkan jual beli.
Allâhu A’lam bis Shawab.
0 Komentar