Apakah Ahlussunnah Orang Yang Keras dan Berlebih-Lebihan (Ghuluw)?

Apakah Ahlussunnah Orang Yang Keras dan Berlebih-Lebihan?

13th Desember 2018
Riffi Hamdani

Berkata Asy-Syaikh Sulaiman Ar-ruhaili waffaqahullah

ومن سمات أهل السنة والجماعة أنهم أهل التيسير الشرعي الصحيح، فلا تشدد ولا غلو عند أهل السنة والجماعة، بل أهل السنة والجماعة يُحذّرون من الغلو، ويأمرون بالتيسير الشرعي، ويحذّرون من التساهل،

 وبعض الناس اليوم يصفون أهل السنة والجماعة بأنهم متشددون، وفي الحقيقة أهل السنة والجماعة ليسوا أهل تشدد، بل هم أهل التيسير الشرعي، فهم وسط بين الغلاة والمتساهلين؛ وسط بين من عُرفوا بالتساهل ومن عرفوا بالغلو، وفرق بين التيسير الشرعي وبين التساهل،

ومن المعروف أن الفقهاء قد اتفقوا من جميع المذاهب الأربعة على أن من عُرف بالتساهل لا تؤخد عنه الفتوى، أما التيسير فهو مطلوب، وكيف لا يكون أهل السنة والجماعة أهل التيسير وهم يتمسّكون بسنة النبي ﷺ !؟

“Diantara ciri Ahlus sunnah wal jama’ah bahwa mereka adalah orang yang membawa kemudahan yang sesuai syar’i dan yang benar.

Tidak ada sikap keras dan tidak pula berlebih-lebihan dikalangan ahlus sunnah, bahkan mereka memperingatkan dari bahaya sikap ghuluw atau berlebih-lebihan dan mereka memerintahkan untuk memberikan kemudahan yang syar’i dan juga memperingatkan untuk tidak bergampangan.

Baca juga: Pembagian Tauhid Menurut Ahlussunnah Wal Jamaah

Pada hari ini sebagian orang memberikan sifat kepada Ahlus sunnah wal jama’ah bahwa mereka adalah orang yang keras, namun pada hakikatnya mereka bukanlah demikian.

Bahkan mereka adalah orang yang membawa kemudahan yang syar’i, mereka bersikap pertengahan, tidak berlebih lebihan dan tidak pula bergampangan, yaitu pertengahan antara orang yang dikenal bergampangan dengan orang yang berlebih-lebihan atau ghuluw.

Dan berbeda antara kemudahan yang syar’i dengan bergampangan .

Perkara yang sudah diketahui bahwa ulama fikih yang empat mazhab, mereka sepakat bahwa siapa yang dikenal bergampangan, maka fatwa nya tidak bisa diambil.

Adapun kemudahan yang syar’i maka ini perkara yang menjadi sebuah tuntutan, bagaimana mungkin ahlus sunnah bukan dikatakan ahlut taisiir atau yang memberikan kemudahan yang syar’i padahal mereka adalah orang-orang yang berpegang kepada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi ﷺ“

أصول أهل السنة هداية وأمان صـ ٢٤