Do’a Bangun dan Sebelum Tidur

9th Januari 2025
Ustadz Muhammad Zulfan Nasution

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Do’a Bangun dan Sebelum Tidur

Tidur dan bangun dari tidur adalah aktivitas sehari-hari yang selalu kita lakukan. Sebagai seorang muslim hendaknya kita mengetahui bagaimanakah tuntunan agama Islam ketika kita hendak tidur dan bangun dari tidur. Agar kita tetap berada dalam bimbingan Islam dan mendapatkan keselamatan di dunia dan akhiratnya.

Tidak diragukan lagi bahwa teladan kita dalam semua perkara ibadah dan amalan sehari-hari adalah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau adalah orang yang Allah utus untuk menyampaikan risalah Islam kepada seluruh umat, jin dan manusia. Selain menyampaikan syariat Islam, beliau juga mencontohkan kepada seluruh umat bagaimana seharusnya menjalankan syariat Islam tersebut. Beliau adalah orang pertama yang mengamalkan apa yang beliau ajarkan. Karena itulah kita diperintahkan untuk mematuhi dan meneladani Nabi Muhammad dalam seluruh ucapan dan perbuatan beliau.

Imam al-Bukhari dalam kitab shahihnya meriwayatkan hadits dari sahabat Hudzaifah bin al-Yaman bahwa “Apabila Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam hendak tidur beliau mengucapkan, باسْمِكَ اللَّهُمَّ أمُوتُ وأَحْيَا dan apabila bangun dari tidurnya beliau mengucapkan, الحَمْدُ لِلَّهِ الذي أحْيَانَا بَعْدَ ما أمَاتَنَا وإلَيْهِ النُّشُورُ.” (HR. al-Bukhari 6324)

Hadits ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam senantiasa berdzikir mengingat Allah dalam setiap waktu dan setiap keadaan. Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengawali setiap harinya dan mengakhiri setiap harinya dengan berdzikir kepada Allah. Beliau berdoa ketika hendak tidur,

بِاسْمِكَ اللهمَّ أَمُوتُ وأَحْيَا 
Artinya, “Dengan namaMu ya Allah, aku mati dan aku hidup.”

Maka dengan mengingat dan menyebut namaMu ya Allah aku menjalani hidup selama aku masih bernyawa dan di atas itu pula aku mati. Aku tiada dapat terpisah darinya dan berpisah darinya sepanjang hidup dan matiku.

Sebagian ulama mengatakan, makna doa ini adalah: “KarenaMu lah ya Allah aku hidup”. Engkaulah yang telah menghidupkanku dan Engkaulah yang akan mematikan aku, dengan kehendakMu dan kekuasaanMu.

Yang dimaksud dengan kematian dalam doa ini adalah tidur. Sebab tidur adalah mati kecil. Karena itulah dengan namaMu ya Allah aku tidur dan aku bangun kembali. Tidur disebut dengan kematian karena dengan tidur akal menjadi hilang dan tubuh tidak lagi bergerak. Memiliki kemiripan dan kesamaan dengan mati yang sesungguhnya.

Apabila Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bangun dari tidurnya, beliau membaca doa,

الحمدُ لله الذي أَحْيَانا بعْدَ ما أماتَنا، وإليه النُّشُورُ
Artinya, “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepadaNya lah kami akan dikumpulkan.”

Itu dikarenakan tidur termasuk kematian. Allah mengembalikan ruh orang yang tidur ketika dia terbangun. Karena itulah dia bersyukur memuji Allah yang telah mengembalikan ruhnya dan membangunkannya. ‘KepadaNya lah kami akan dikumpulkan,’ maksudnya dihidupkan ketika hari kebangkitan. Seolah mengingatkan dengan bangun setelah tidur – yang merupakan kematian kecil – akan datangnya hari berbangkit setelah kematian.

Ada yang menafsirkan, maksudnya adalah kepada Allah kita kembali dalam meraih pahala dari perkara yang kita usahakan dalam kehidupan kita.

Hikmah berdo’a dan dzikrullah di pagi hari adalah agar pembuka setiap amalan dan awal mula setiap aktivitas dimulai dengan mengingat Allah. Demikian pula do’a dan dzikir sebelum tidur. Agar menutup semua amalan dengan mengingat Allah. Sehingga para malaikat memulai catatan amalan seorang hamba dengan amal shalih dan menutupnya dengan amal shalih juga. Semoga dengannya, hamba tersebut mendapat ampunan dari dosa yang dikerjakan di antara keduanya.